Selasa, 17 Oktober 2017

Dua Jalan


sudah selama ini kita berjalan di jalur yang terpisah
terlihat bersebelah tapi tak sama arah
dibatasi dinding kuat sebagai pemisah
hanya bisa memandang tak tentu arah

kau berjalan seolah mengajakku berlari
tapi kau tinggalkanku tanpa henti
kamu melambai dengan senyum berseri
tapi tak terlihat semua itu di hati

hanya bayang semu yang terlihat cerah
di balik setiap kesedihan yang terlihat indah
kau tinggal diri ini dalam rasa lelah
kau tinggal hati ini dalam banjir amarah

tak seharusnya kita seperti ini
kuharap kita belajar mengikhlaskan diri
membuka sebuah jalan dalam sanubari
untuk bisa saling mencintai

Selasa, 10 Oktober 2017

Kelabu


Hari ini mentari muncul dengan sinarnya
Tapi gelap yang kurasa
Awan pun tak tampak di cakrawala
Hanya kabut yang berdatangan tak sirna

Bukan salah cuaca atau anomalinya
Bukan salah bumi dengan amarahnya
Tapi salah jiwa ini dalam langkahnya
Salah hati ini dalam merasanya

Sudah lebih dari seribu tahun lamanya
Kabut itu selalu menutupinya
Membuat jalanku hanya bisa diraba
Tanpa tahu kemana arahnya

Hari yang kulalui terasa kelabu
Tak terlihat sebercak langit biru
Membuatku berjalan dengan haru
Air mata berlinang tanpa deru

Inilah jalan hidupku
Aku hanya bisa terus melaju
Menuju gerbang yang di rindu
Surga tempat janjiku

Tak mungkin aku menyerah
Meski rintangan membuat lelah
Yang ku bisa berjalan dan pasrah
Biar kelabumu yang gelap terbelah

Buanglah kelabumu ke dasar lautan
Sehingga ikan pun tak bisa merasakan
Karna aku pun butuh penerangan
Yang mengantar jiwa pada keabadian

Jumat, 06 Oktober 2017

Awal kisah sang putri


Sang putri yang cantik jelita
Kini tlah mengenal cinta
Dia mencoba mengembara
Di Lautan indah nan gemulai gelombang airnya

Meski pergi sebatang kara
Tanpa teman di sampingnya
Dia merasa gembira
Mendengar alunan debur ombaknya

Tak pernah tau laut bisa gila
Gelombang tinggi menghiasi wajahnya
Tapi dia tak merasa
Yang di lihat hanya bahagia

Memang ini kali pertama
Mengarunginya tanpa pembimbingnya
Berusaha mencari ketenangannya
Meski terhalang daratannya

Sang putri kini kembali
Pergi meninggalkan laut ini
Tersadar bahwa itu tak mungkin lagi
Untuk kelaut seorang diri

Sang putri termenung sepi
Rindu laut indah nan gemulai gelombang airnya ini
Tapi mereka tak bisa saling bersatu lagi
Dan hanya bisa menjadi teman dalam sepi

Rabu, 04 Oktober 2017

Penghantar Malam



Di sore ini awan mendung datang,
Menyelimuti mentari yang akan menghilang,
Langit pun mulai petang,
Tanpa sang mega merah yang datang,

Kini awan pun mulai menghilang,
Tertiup angin menuju padang ilalang,
Memberi air kehidupan titipan tuhan,
Menghindarkan dari gersang,

Malam pun terasa cerah,
Bintang bersinar penuh gairah,
Cahayanya menyala putih memerah,
Sang mars yang terlihat indah,

Hati gelapku pun kini berubah, disinari bintang indah,
Tak kutau datang dari mana,
Itulah engkau yang disana,

Baik baiklah jangan menyerah,
Yakinlah untuk jadi pemenang,
Rintangan bukan penghalang,
Perjuangan pasti berakhir keindahan,

Tetaplah engkau riang,
Sebagai bintang surgaku yang tak rerlupakan
Buanglah semua kesedihan,
Dan datangkan lah ketenangan,

Janganlah takut dalam kesendirian,
Jangan menyerah dalam kesedihan,
Gunakan pundakku sebagai tumpuan,
Jangan ragu tuk meluapkan,

Aku memang bukan sang pangeran,
Yang selalu hadir dalam impian,
Aku juga bukan sang pahlawan,
Yang selalu kuat menahan perlawanan,

Aku hanya sang penjaga,
Penjaga cinta titipan yang maha kuasa,
Tenanglah kau si cantik yang ceria
Hatiku kan selalu terus bersama