Kamis, 31 Juli 2014

LAYAKNYA SURGA

Hari ini mataku kembali terbuka, alloh mengembalikan jiwa ku pada tubuh ini, suasana subuh yang sejuk menghiasi awal hariku. beteapa nikmatnya hidup yang di berikan alloh padaku saat ku bangun.

Meski terkantuk - kantuk ku basuh wajah ini untuk melanjutkan menyembah sang pemberi nikmat. yaa Alloh betapa indahnya nikmatmu andai kau cabut salah satu nikmatmu di pagi ini hati kecil ku pasti merasa sangat susah, alhamdulillah ya Alloh semuga hati ini selalu bisa bersyukur atas semua nikmatmu.

Saudaraku, pasti kita mereasa senang bila kita hidup di dunia layaknya hidup di suga. Kita bisa mendapatkan semua itu bila kita bisa mempelajari arti kita hidup. Hakikatnya kita hidup di dunia semata - mata hanyalah untuk beribadah pada Alloh, bukan untuk yang lain sebagai mana firman Alloh dalam surat Adz Dzariyat: 56 bahwa jin dan manusia di ciptakan hanyalah untuk beribadah padanya  
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
Bila sudah kita pahami dan bisa kita resapi maka saat Alloh memberi cobaan dalam urusan dunia, kita akan merasa mudah menghadapinya, hati kita tidak akan merasa sulit, dan kita bisa pasrah dan bertawakal pada Alloh.

Selanjutnya dalam keseharian kita janganlah sampai lepas dari syukur pada Alloh agar nikmat yang di berikannya tidak di cabut dan kita tidak di cap menjadi orang - orang kufur yang pasti masuk dalam neraka paling dalam. setelah syukur kita lapangkan hati kita seluas samudra dan kita dalamkan sedalam palung lautan yangmana lautan bisa menetralisir aliran sungai sederas dan sekeruh apapun menjadi aliran sungai yang tenang dan bersih saat bercampur dengan samudra. Kita buka selalu pintu maaf  seluas angkasa, kita hapus kebencian yang ada agar kita bisa selalu tersenyum saat menghadapi semua orang. Memaafkan akan menghilangkan dendam dan membuat hati tenang, lebih utamanya lagi alloh akan memberikan pahala yang sangat besar bagi orang yang mau memaafkan seperti yang ada dalam surat syuura ayat 40
  فَمَنۡ عَفَا وَأَصۡلَحَ فَأَجۡرُهُۥ عَلَى ٱللَّهِۚ
 
 Selain memaafkan yang tidak kalah penting yaitu janganlah menilai seseorang itu jelek bila kita tidak melihatnya langsung dan berusahalah selalu khusnudzon agar kerukunan tercipta.


Senin, 07 Juli 2014

ANTARA MARAH DAN CINTA












suatu hari dalam sebuah majlis ilmu terjadi tanya jawab antara guru dan murid-muridnya

Guru : "murid - muridku, apa yang kalian ketahui tentang orang yang marah, kenapa mereka saling mengeraskan suara?"

murid 1: " karna mereka emosi ustadz"
murid 2: " karna mereka tidak mau saling mendengar"
murid 3: " karna mereka saling berjauhan"

Guru :  "semua jawaban kalian kurang tepat, sekarang kenapa orang yang saling cinta bisa bersuara halus dan lembut?”

murid 1: " mungkin karna mereka saling dekat ustadz"
murid 2: " mungkin karna mereka mau saling mendengarkan ustadz"

Guru : " jawaban kalian kurang tepat."
" baiklah, sekarang akan saya jelaskan kenapa semua jawaban kalian kurang tepat, yang pertama orang yang marah kenapa mereka saling mengeraskan suara dan berteriak - teriak, jarak mereka tidaklah jauh, mereka saling berhadap hadapan, namun hati merekalah yang jauh hati mereka tidak mau saling mendekat karna di halang - halangi oleh rasa emosi. adapun orang yang saling cinta bisa bersuara halus ini di karenakan hati mereka saling dekat, bahkan meski tanpa mengeluarkan suarapun mereka akan saling mengerti tentang apa yang di maksutkan, hatimereka menyatu bagai satu hati untuk dua tubuh, tak ada dinding yang menghalangi. Maka dari itu saat kalian marah maka lebih baik kalian diam mendinginkan kepala dan instropeksi diri, bicaralah yang halus, tidak usah meluapkan emosi kalian, karna bisa membuat hati kalian semakin jauh dan lebih jauh lagi, sehingga rasa persaudaraan di antarakalian akan terputus tanpa kalian sadari, itulah yang di harapkan iblis untuk memecah belah persaudaraan antar sesama orang iman."