Jumat, 16 Desember 2022

deburan ombak yang terpecah karang


deburan ombak pantai dimalam ini
menjadikan sunyi semakin terasa lebih dalam lagi
ditemani jutaan titik cahaya bintang yang menyinari
senyummu mulai pudar seakan lelah dipaksakan lagi

senyum lebarmu hilang tak karuan meski tetap tertahan
mungkin yang kau rasa adalah luka
tapi kini yang kurasa adalah dilema
kemana langkahku seharusnya ku perjuangkan

apakah ketetapan itu hanya sebuah keegoisan?
apakah seharusnya biarkan saja perasaan ini mengalir
mengalir jauh dan terus menjauh menuju lautan dalam
menyatu dengan kuatnya gelombang yang tak pernah berakhir

atau biarkan ku pecahkan tembok keegoisan itu
menembusnya tuk menemukan jalan kedepan
meninggal gelombang yang melambai memecah terpecah karang
meninggalkan meski tak akan pernah lupa dengan indah deburannya yang bersaut merdu

mungkin saat ini aku kan tetap bertahan pada dinding keegoisanku
tapi deburanmu tak akan pernah pergi dariku
meski memang akan ada jarak yang tak mungkin hilang
kuharap jarak itu tak akan jadi penghalan 

kuharap jarak itu bisa jadi jembatan yang mendekatkan
meski dalam cerita yang mungkin tak seperti yang diharapkan
tapi, seandainya tuhan mengizinkan & memberikan cahayanya yang menerangi jalan deburan ombak dimalam itu
mungkin ku kan bertahan dan menunggu, hingga cahayaNya benar2 menyinarimu
dan ku kan datang kesana, menikmati bersama deburan omba yang kini telah mengikis karang
merubahnya menjadi pasir putih lembut yang nyaman
pasir putih lembut yang membuat ku ingin berlama lama hingga habis waktunya

Rabu, 07 Desember 2022

fatamorgana

 biarkan malam tenggelamkan kerinduan

semakin larut dan semakin dalam

yang terasa hanya sesak di dada

semakin dalam tanpa ada jeda


terima kasih atas segala cerita

cerita indah yang bagaikan fatamorgana

selalu memanggil-manggil membayang-bayang

semakin didekati terasa semakin hilang


yang kucari di sini bukanlah fatamorgana

ilusi yang membuat tak bisa berkata-kata

menjebak diriku hingga tak bisa kemana-mana

terpendam di antara gurun di antah beranta


hai kamu, berhentilah menjadi fatamorgana

berhentilah menabur bayangan indah penuh luka

biar tarik dan lautan pasir itu menjadi nyata

umurku bisa berhenti meski kecewa


atau jadikanlah dirimu nyata

menjadi sukacita pelepas rindu di dada

menjadi oase diantara gurun dilema

menjadi penyejuk untukku yang tak tahu di mana