menjadikan sunyi semakin terasa lebih dalam lagi
ditemani jutaan titik cahaya bintang yang menyinari
senyummu mulai pudar seakan lelah dipaksakan lagi
senyum lebarmu hilang tak karuan meski tetap tertahan
mungkin yang kau rasa adalah luka
tapi kini yang kurasa adalah dilema
kemana langkahku seharusnya ku perjuangkan
apakah ketetapan itu hanya sebuah keegoisan?
apakah seharusnya biarkan saja perasaan ini mengalir
mengalir jauh dan terus menjauh menuju lautan dalam
menyatu dengan kuatnya gelombang yang tak pernah berakhir
atau biarkan ku pecahkan tembok keegoisan itu
menembusnya tuk menemukan jalan kedepan
meninggal gelombang yang melambai memecah terpecah karang
meninggalkan meski tak akan pernah lupa dengan indah deburannya yang bersaut merdu
mungkin saat ini aku kan tetap bertahan pada dinding keegoisanku
tapi deburanmu tak akan pernah pergi dariku
meski memang akan ada jarak yang tak mungkin hilang
kuharap jarak itu tak akan jadi penghalan
kuharap jarak itu bisa jadi jembatan yang mendekatkan
meski dalam cerita yang mungkin tak seperti yang diharapkan
tapi, seandainya tuhan mengizinkan & memberikan cahayanya yang menerangi jalan deburan ombak dimalam itu
mungkin ku kan bertahan dan menunggu, hingga cahayaNya benar2 menyinarimu
dan ku kan datang kesana, menikmati bersama deburan omba yang kini telah mengikis karang
merubahnya menjadi pasir putih lembut yang nyaman
pasir putih lembut yang membuat ku ingin berlama lama hingga habis waktunya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar